Aku
suka olahraga, bagaimana denganmu? Mungkin ada yang suka ada juga yang tidak . sejak di SD sampai dengan SMA, aku sering
mendapat nilai terbaik saat ujian olahraga. Lompat jauh, senam lantai, sikap lilin,
rolling depan, rolling belakang, kayang, renang, voly(walaupun sekarang ga bisa
voly lagi gara” tangan kiri ku pernah retak), basket, tendang sana, tendang
sini, sit up, push up, ayoo, insyaallah aku bisa. Aku Tidak mengalami kesulitan yang berarti. Aku juga sering menjadi contoh untuk
teman-teman saat praktek….
Namun,
ada kelemahanku yang dari sejak dulu belum pernah bisa aku kalahkan. Yang membuatku malu akan diri sendiri,,,Aku
tidak pernah bisa tahan berlari, atau
lebih tepatnya belum bisa dan tidak suka. Ya benar, sejak sekolah dasar aku
selalu menjadi murid terakhir yang tiba saat praktek lari. Paling bagus juga
aku di peringkat ke dua,,,, ya kedua terakhir. :D. Dan itu memalukan. Entah
mengapa, aku benciiiii karena aku tidak bisa mengalahkan diriku. Jadi, setiap
praktek lari, yang keluar dari mulutku hanyalah gerutuan yang tak berarti…. Kalau aku Harry Potter, mungkin sudah aku
kutuk saja kegiatan lari itu. Ahahah
Hmmm,
namun hari ini semuanya berubah saat aku mengikuti kelas olahraga di kampus.
Awalnya aku mengikuti pelajaran ini setengah hati. Karena di awal pertemuan
saja kami sudah dibantai dengan tes fisik yang subhanallah sekali. Tapi ada
yang aku suka dari dosen ini. Yang
sekarang berhasil merubahku. Beliau mengatakan bahwa olahraga adalah kebutuhan
kita. Bukan olahraga yang membutuhkan kita. “ seorang atlit itu sukses berkat rasa sakit
dan mental yang kuat. Kalian itu bukan tidak bisa. Tapi belum bisa. Sedikit-sedikit mengeluh, mana bisa ada
kemajuan? Try it now. Beyond pain, beyond pain”.
Beyond
pain, (lampaui rasa sakitmu) benar sekali, aku setuju dengan kata-kata beliau.
Akhirnya hari ini, aku niatkan diriku untuk melampaui rasa sakitku. Pagi ini
kami harus berlari sekpitar 1 kilometer mengelilingi kampus. , aku awali lari
ini dengan mengatur nafas dan langkahku….
1 menit, 2 menit, 5 menit berlalu…. Panaaas sekali rasanya dada dan perutku.
Aku tetap tahan dan lari dengan stabil….. sakit, sakit, sakiiiiiiiiiit….. jantungku ingin loncat aja kayanya dari
dalem,,,, aku bisa, bisa, bisa.
*aaarhhg*……
hening…
1
kilometer. Tanpa istirahat. , uuu yeeeeeeee…… aku bisa….. dan aku kaget. Barisan
paling depan? What? Is it just a dream? *chukkae Ayuu*. I did it,,,,,,
Ternyata
ini semua bukan masalah ability tapi suggesti dan kemauan. Benar adanya
ternyata kekuatan sugesti itu memang ada. Aku menemui kekuatan itu. Benar saja
jika banyak orang berkata bahwa penyakit bisa di sembuhkan dengan hanya
sugesti. Ya, aku menemukan konsepnya…
*mungkin
ini bukan prestasi besar di mata orang lain, tapi bagiku discovering new
concept of life itu sangat sangat menyenangkan*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar