Rabu, 08 Februari 2012

Out of the Box


2 Februari 2012
By: Nobella
Banyak sekali Perguruan Tinggi yang mempunyai potensi di Indonesia, namun mengapa PT Indonesia sulit diakui oleh bangsa lain?.  Saya sangat setuju dengan pernyataan penulis buku Pokoknya Menulis, Alwasilah dalam wacana yang berjudul “Membangun Mesin Reproduksi Pengetahuan”.  Dalam wacananya, beliau mengatakan bahwa memang PT di Indonesia cenderung memperhatikan aspek keunggulan fisik kampus dan kuantitas lulusannya saja dibandingkan dengan produktivitas dan kualitasnya.  Produktivitas para lulusan PT di Indonesia memang belum maksimal.  Kreativitas mereka sebenarnya sangat potensial.  Namun memang orang Indonesia belum terlatih untuk berpikir out of the Box.  Sehingga ide-ide brilian seringkali hanya berakhir menjadi wacana di kepala dan hilang sebelum ditumpahkan dalam barisan tinta. Jika saja dari mulai sekolah dasar para guru melatih cara berpikir ini, maka imajinasi dan kreativitas akan terasah maksimal dan dapat mengalir menjadi karya-karya besar.  Kita memang cenderung terkukung oleh paradigma yang terkadang mengerdilkan nyali dan percaya diri.
Tidak sedikit sarjana yang bingung mencari penghasilan setelah lulus kuliah.  Padahal jika para sarjana di Indonesia dibiasakan untuk proaktif dalam menulis dan menciptakan karya fisik dari tangan-tangan mereka, justru saya rasa penghasilan bukan lagi hal yang sulit untuk dicari. Karena dari menulis dan berkarya itulah mereka bisa berpenghasilan.  Disamping itu, keuntungan proaktifitas dalam menulis akan membuat ilmu yang mereka dapatkan sebagai lulusan sarjana akan terpakai dan berkembang secara continue dan kontributif bagi perkembangan informasi pengetahuan di Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.
Komentar mengenai  wacananya diatas, Alwasilah juga berkoar dengan  lugas dan gamblang. Berbagai opini pun beliau sajikan dengan bahasa yang terang-terangan tanpa ada kesan menutup-nutupi pendapatnya.  Hal tersebut membuat pembaca seakan terbawa oleh kata-kata dan ajakan untuk menulis secara proaktif.  Terlihat bahwa sedikit-demi sedikit wacana beliau membawa kita secara persuasif dan halus disela-sela bukti yang beliau sajikan, meyakinkan kita untuk menulis.  Saya rasa hal tersebut berhasil beliau bawakan kepada pembaca karena tidak hanya fakta-fakta tentang keterpurukan minat menulis di Indonesia saja yang disajikan, melainkan tips-tips menulis dengan metode kolaborasi yang mudah dan membangun. 


*wacana dapat di lihat di buku Pokoknya Menulis karya A. Chaedar Alwasilah

[Ditulis dengan ilmu baru dari dosen yang luar biasa ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar