Jumat, 16 Maret 2012

papa,,,,,

          Mungkin diluar sana banyak sekali remaja seumuranku yang sering mengalami masalah dengan orang tua, terutama ayah. memang tak dapat dipungkiri bagi para remaja, perhatian dan "marah" nya orang tua itu seringkali membuat mereka kesal. ga boleh ini, ga boleh itu, harus gini, harus gitu, dan lain sebagainya. otomatis bagi para remaja yang belum dewasa yang baru menemukan kebebasan hidup untuk bermain bersama teman, hal tersebut sangat mengganggu dan membuat mereka menganggap ayah tidak sayang pada mereka. 
           gue juga pernah mengalami masa remaja itu, *meski sampai saat ini juga masih remaja ^^*. ga jarang gue kesel dengan nasehat papa yang sangat banyakkk banget.. aku sadar akan kekhawatiran papa padaku meski kadang terkesan berlebihan, mungkin karena aku anak perempuan bungsu, jadi papa memberi perhatian lebih untuk membimbingku. dari kecil sampai SMP bagiku papa adalah sosok yang sangat aku segani, segan sekali bahkan untuk sekedar menyapa. lebih tepatnya aku takut berbuat salah yang bisa mengundang murkanya. sampai-sampai hampir saja aku tidak mengenal seperti apa sosok ayahku saat itu... 
            saat aku menginjak SMA, aku menemukan babak baru dalam hidupku. aku mulai aktif berorganisasi dan bertemu lebih banyak orang, dan lebih banyak latar belakang. otomatis masalah juga lebih sering menghadang. sejak SD sampai SMP aku adalah anak yang sangat tomboy, tidak kenal rasa takut dan tidak kenal air mata. bisa kuhitung dan bisa kuingat jelas sekali berapa kali aku menangis saat usia-usia itu.... hanya 2 kali. *seriously*.....hahaha. namun cerita berubah saat di SMA. aku lebih sering memproduksi air mata dari pada biasanya. kebanyakan karena perenungan hidupku dan rasa bersalahku selama ini. mengapa ini bisa terjadi? seperti yang telah aku ceritakan sebelumnya bahwa aku mulai merenungi hidup, sikapku, agamaku, orang tua, keluarga dan hal-hal penting lain yang selama ini luput dari perhatianku....
       aku tak menemukan jawaban jelas dari semua pertanyaan yang berkecamuk.. sampai akhirnya setelah masa-masa galau itu, akupun mengikuti ekskul kerohanian yang ada di SMA. meski awalnya bukan karena niat yang lurus.. namun seiring berjalannya waktu, disitulah situlah titik balik kehidupanku.mulai mengerti arti manusia-manusia yang ada disekelilingku ini, aku mulai mengerti hidup dan semua orang yang diutus Tuhan untuk mengisi hari-hariku..... 
          kembali ke obrolan awal, aku menemukan arti orang tua bagiku selama ini. aku tumbuh semakin dewasa, aku mulai mengubah diriku, menghilangkan ketomboyanku, rasa cuekku, dan semua sifat burukku saat itu. termasuk aku juga mulai memperhatikan orang-orang sekelilingku, orang tuaku. aku lihat mereka dari dekat, aku pelajari pola mereka, aku belajar menghargai dan menghormati mereka, khususnya papaku......
             aku coba runtuhkan dinding diantara kami dengan sikapku yang melunak.. awalnya memang agak canggung seperti itu, mulai menyapa, berdiskusi, dan hal lain yang selayaknya dilakukan anak dengan ayahnya. aku menemukan satu hal, ayahku hebat, bahkan sangat hebat. hebat sekali malah, HEBAT...
mendengar kisah hidupnya saja aku kehabisan kata. ah, sudahlah hanya aku yang boleh tau...
yang jelas aku menemukan sisi lain seorang papa yang dingin dan kaku yang ku kenal dulu. aku mengerti sosoknya sekarang. semua nasehat dan amarahnya adalah kasihnya padaku. ia memang bukan orang yang hangat, namun aku tau di benar-benar menyayangiku. 
          meski sekarang keadaan telah berubah, aku mengerti papa, dan aku tau sosoknya secara jelas, masih sering ada perdebatan diantara kami. namun aku tidak pernah sedikitpun melawan papa karena aku tau papa pasti menginginkan yang terbaik untukku...
          kemarin, ada perdebatan kecil diantara kami, aku tau itu sepenuhnya salahku... aku sudah meminta maaf pada papa. namun begitulah, marahnya ga bisa sebentar... kesal melandaku. aku hanya diam menahan kecamuk ini. kesal sekali rasanya ketika penjelasanmu tidak diterima... gondok sekali rasanya sampai hari ini aku berangkat kuliah dengan rasa sedih dan marah karena papa masih cuek padaku.. 
           rasanya sungguh tak enak diperlakukan seperti itu oleh orang yang kau sayangi... namun lagi-lagi ternyata aku salah. sore ini aku sedikit malas untuk pulang ke rumah, mungkin karena masalahku dengan papa kemarin. aku habiskan waktuku di jurusan menyelesaikan pr dan menunggu waktu rapat tiba. setelah pukul 4 tepat, aku pun buru-buru menggendong tasku karena aku tidak ingin pulang kemalaman lagi. taukah kenapa? karena trauma kemarin masih membekas. trauma disergap bocah-bocah ingusan yang mabok lem aibon di jalan raya deket rumah dan malakin orang lewat.*fiuuh* terror anak2 ngelem ini sudah berlangsung selama 3 hari, namun aku belum pernah benar2 bertemu mereka meski mama selalu menwanti-wantiku. namun kemarin akhirnya aku jadi korban berikutnya yang harus melihat wajah liar mereka.... *sudahlah, mengingatnya saja aku merinding*
            didalam angkot aku duduk lesu antara rasa takut bertemu anak-anak itu lagi dan masalahku tadi. lama sekali angkot ini ngetem. waktu menunjukkan pukul 16.40 dan angkot ini belum juga beranjak. iseng-iseng aku sms mama laporan bahwa aku mau pulang dan menanyakan apa mungkin anak2 ingusan kemarin masih ada. 1 menit, 2 menit,,, tidak ada balasan dari mama. huh, aku tau mama pasti sedang sibuk dirumah. ya udah deh, pasrah aku tak berharap banyak akan ada pertolongan.
             10 detik kemudian yang ada dilayar hp ku adalah nama papa..... ada apa ini? apalagi salahku?. itulah pikiran yang muncul. *astagfirullah*... setelah bengong beberapa saat akhirnya aku mengangkat teleponnya dan menjawab dengan nada paling halus... aku sudah siap akan kata-kata yang akan memberondong.... namun, ternyata tidak, papa menanyakan ada dimana aku dan sampai mana..... papa menanyakan tentang isi sms yang aku tujukan pada mama. jadi sms yng aku kirim ke mama, papa membacanya dan meneleponku? masyaallah... aku salah.... papa mengkhawatirkanku!!....lega bercampur haru aku saat itu, meski aku tidak terlalu memikirkannya karena papa berbicara dengan nada kaku dan dingin..... kututup percakapan kami.
             kring...kring... sms dari mama.... aku baca sms itu lekat-lekat.... ingin sekali aku teteskan air mata...
isi sms itu, membuatku merasa sangat berdosa.... mama menanyakan aku sudah sampai mana,,,, kenapa? karena kata mama, papa sudah menungguku di jalan raya sejak tadi meneleponku... *whusssss, gelap... mataku berkaca....
          saking khawatirnya pada anaknya ini, papa bela-belain jalan ke depan menungguku anaknya ini karena kekhawatirannya..... bahkan setelah aku mebuatnya sangat kecewa, papa masih berkorban untukku.. Ya Allah ampuni aku ya Allah.... saat angkot mulai memasuki kawasan Lembang, hatiku semakin berkecamuk membayangkan papa yang sedang menunggu kedatanganku.  aku ingin turun dari angkot ini yang berhenti sejenak dan ngetem. aku ingin berlari melebihi kecepatan angkot ini, aku ingin segera bertemu papa,,, aku ingin sekali memeluknya meskipun tak mungkin...
             papa, tunggu aku pa. maafkan anakmu... sampai di lembang, aku langsung menyerbu turun,, aku lihat sekeliling,, tak ada sosok papa.... pa, apakah papa sudah pulang karena menungguku terlalu lama?... aku pun berjalan menuju rumah. aku kirimkan pesan menanyakan keberadaan papa.... accidently, aku menengok ke belakang dan menemukan sosok papa sedang berjalan dibelakangku. speechless. berhenti jalan.
papa........
             papa masih dengan wajah dingin nya, pertanda bahwa ia masih kesal padaku. namun, aku tau itu adalah ekspresi kasih sayangnya padaku.. aku tau dibalik dinding itu ada hati lembut yang senantiasa akan selalu menjagaku... kami berjalan tanpa sepatah kata..... tak ada bocah2 itu lagi dijalan. mungkin karena hari masih terang... "makasih pa"... hanya itu kata yang bisa aku ucapkan lirih dengan mata yang membasah, kumasuki pintu depan dan menerawang ke arah papa yang masuk melalui pintu belakang.... cerita ini berakhir disini, marahku akan berakhir disini pa, maafkan anakmu yang tak tau diri ini pa......aku akan selalu menyayangi papa dengan segala sifatnya...
              untuk para sahabatku, coba temukan sisi lain seorang ayah.... buka mata, hati dan telingamu... akan kau temukan sejuta sayang yang tak pernah kau sadari sebelumnya... kata Raditya Dika, "perhatian orang tua adalah gangguan terindah dalam hidup ini". .. muliakan ayah ibumu, jangan tunggu penyesalan datang menghampiri.... percayalah padaku. semua orang tua mencintai anaknya, yang membedakan adalah cara mereka mengekspresikannya. tidak semua kebaikan terlihat secara jelas. bukalah tabir itu, temukan mereka dalam wajah yang berbeda... i regret for just now realized that Dad really loves me..... and you know what dad? I LOVE YOU MORE.....



setiap detak langkahku
keberhasilanku
akan kuingat dirimu, ayah...
aku tau ada dinding besar diantara kita
apapun caranya, akan ku anggap semua tak ada
engkau adalah hal terindah yang menjagaku
aku berlalu seakan tak pedulikanmu
begitu juga dirimu
namun, kita tau
ada sayang yang tak terbendung yang meliputi
tak akan mungkin ku balas keringatmu
namun setidaknya,
suatu saat akan ku ukirkan senyum lebar di wajahmu
senyum bangga akan putri kecilmu yang bukan siapa-siapa ini...
terimakasih...
ana ukhibbu kafillah.




ditulis oleh Ayu Naya Nobella dengan segores haru dihatinya


1 komentar: